Beranda / Wisata Internasional

Wisata Internasional

Asosiasi Mutiara Haji menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ke 2 pada tanggal 2-3 Agustus 2024 di Hotel Gren Alia Jakarta

Mutiara Haji News – Asosiasi Mutiara Haji (Majelis Utama Travel Indonesia Arahan Haji dan Umrah) menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 pada tanggal 2-3 Agustus 2024 di Hotel Gren Alia Jakarta. Tujuan utama Munas ke-2  ini adalah untuk memperkuat sinergi antar anggota asosiasi demi kemaslahatan para jamaah yang menjalani ibadah haji dan umrah.

Ketua Umum Asosiasi Mutiara Haji, Ustadz Khalid Zeed Abdullah Basalamah, membuka acara ini secara resmi. Hadir juga dalam acara tersebut, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, Jaja Jaelani, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Muhammad Neil El Himam, serta puluhan anggota asosiasi lainnya.

Agenda utama Munas kali ini adalah pemilihan pengurus inti Asosiasi Mutiara Haji. Dalam sambutannya, Ustadz Khalid memaparkan 10 program unggulan asosiasi yang diharapkan dapat membantu anggota dalam membimbing jamaah sesuai syariat Islam.

Alhamdulillah, dalam dua hari ke depan kita akan melaksanakan Munas ke-2. Setelah tiga tahun berjalan, banyak kegiatan telah dilaksanakan meski belum semua maksimal. Namun, inti dari kehadiran kami adalah untuk mempermudah perjalanan haji dan umrah bagi masyarakat,” kata Ustadz Khalid dalam keterangan tertulis, Jumat (2/8/2024).

10 Program Unggulan Asosiasi Mutiara Haji

  1. Bebas Iuran Keanggotaan: Anggota tidak dikenakan iuran, menekankan kerja sama untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji dan umrah.
  2. Standarisasi Pelayanan dan Fasilitas: Mengadakan umrah konsorsium yang mencakup pelayanan di bandara, transportasi, hotel, dan city tour di Madinah, lokasi Perang Uhud, serta Kota Makkah.
  3. Sertifikasi Profesi: Menyediakan pelatihan dan sertifikasi untuk tenaga kerja di sektor haji dan umrah guna meningkatkan kompetensi.
  4. Bantuan Legalitas Perusahaan: Membantu anggota dalam memenuhi persyaratan hukum yang diperlukan untuk operasional yang sah.
  5. Koperasi Mutiara Haji : Membentuk koperasi untuk menyediakan berbagai layanan dan fasilitas bagi anggota, termasuk pengadaan perlengkapan haji dan umrah dengan harga terjangkau.
  6. Bantuan Konsultasi Paket Haji dan Umrah : Menyusun paket haji dan umrah yang sesuai dengan kebutuhan jamaah melalui bantuan konsultasi.
  7. Pelatihan dan Pengembangan IT : Meningkatkan keterampilan teknis anggota dalam menggunakan teknologi informasi untuk operasional perusahaan.
  8. Kegiatan Taklim Rutin: Mengadakan kegiatan taklim rutin untuk memperdalam pengetahuan agama dan meningkatkan kualitas ibadah anggota.
  9. Transparansi Profit Sharing: Menerapkan sistem transparansi dalam pembagian keuntungan untuk meningkatkan kepercayaan dan integritas bisnis.
  10. Muslim Tour: Menyediakan pengalaman perjalanan yang sesuai dengan prinsip syariat Islam, termasuk rencana kunjungan ke negara-negara dengan sejarah Islam.

Meningkatkan Pelayanan Jamaah Haji dan Umrah

Jaja Jaelani, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, berharap Munas ini dapat menghasilkan program kerja yang mampu memaksimalkan pelayanan jamaah haji dan umrah di Indonesia. Ia juga mendorong Asosiasi Mutiara Haji untuk mengajak PPIU dan PUHK yang belum tergabung dalam asosiasi agar koordinasi dan informasi lebih maksimal.

Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, mengucapkan selamat atas pelaksanaan Munas kedua Asosiasi Mutiara Haji. Ia berharap Munas ini dapat menghasilkan output yang konkret dan bermanfaat bagi anggota serta bangsa Indonesia.

Neil juga setuju dengan program standarisasi yang disampaikan Ustadz Khalid, menekankan pentingnya standar pelayanan dan fasilitas yang tinggi serta konsisten. Menurutnya, hal ini dapat meningkatkan minat dan kualitas ibadah haji dan umrah.

Kemenparekraf, lanjut Neil, telah membentuk Tim 7 untuk mempercepat masuknya produk ekonomi kreatif ke dalam ekosistem haji dan umrah, menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.

Dengan pelaksanaan Munas ini, diharapkan Asosiasi Mutiara Haji dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan haji dan umrah, serta memperkuat sinergi antar anggotanya demi kemaslahatan jamaah.

PRESS RELEASE RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS) PERTAMA ASOSIASI MUTIARA HAJI (MAJELIS UTAMA TRAVEL INDONESIA ARAHAN HAJI DAN UMROH)

Bismillahirrahmanirrahim,

Pada hari Senin tanggal 14 Agustus 2023, Asosiasi MUTIARA HAJI (Majelis Utama Travel Indonesia Arahan Haji dan Umroh) yang diketuai oleh Ustadz Khalid Basalamah menggelar Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Pertama yang bertempat di Hotel Gren Alia Jakarta. Rakernas ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Munas (Musyawarah Nasional) sebelumnya.

Tujuan utama dari diselenggarakannya Rakernas ini adalah dalam rangka melakukan evaluasi atas prorgam kerja yang telah disusun dan dilaksanakan agar dapat dilakukan perbaikan secara menyeluruh. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sarana untuk memaparkan porgram kerja baru ke depan, agar dapat disepakati bersama sehingga para anggota travel yang bergabung di bawah naungan Asosiasi ini dapat lebih memahami arah dan tujuan asosiasi, sehingga masing-masing dapat berperan aktif untuk berkontribusi dengan lebih maksimal.

Acara yang diselenggarakan mulai Pukul 08.00 WIB sampai dengan Pukul 17.30 WIB ini meliputi evaluasi dan pemaparan program kerja, pengukuhan anggota, dan Kajian Islam.

Berkesempatan hadir pada kegiatan kali ini Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag RI, Bapak Dr. Drs. H. Nur Arifin, M.Pd. Pada kesempatan tersebut beliau mengucapkan selamat atas digelarnya Rakernas Pertama MUTIARA HAJI, sekaligus memberikan arahan-arahan yang sangat berharga untuk perbaikan dan kesolidan Asosiasi ini ke depannya.

Acara kemudian ditutup dengan Kajian Islam yang diisi langsung oleh Ustadz Khalid Basalamah sebagai Ketua Umum Asosiasi MUTIARA HAJI. (Reportase Iyan)

Cara Input Biometrik Via Aplikasi Saudi Visa Bio

Visa Haji: Kenali Jenis dan Cara Input Biometrik Via Aplikasi

Deden Abdul Ali S.Ag – MH Trans | Rabu, 07 Jun 2023 09:00 WIB

Mutiarahaji.com | Jakarta – Dalam menjalankan ibadah haji, jemaah harus memiliki dokumen perjalanan sebagai legalitasnya berada di negara lain. Dokumen ini salah satunya adalah visa haji.Apa itu visa haji? Yuk simak penjelasannya di sini lengkap dengan jenis-jenisnya. Ketahui juga cara terbaru untuk input biometrik menggunakan aplikasi Saudi Visa Bio yang baru diterapkan tahun 2023.

Apa Itu Visa Haji?

Dalam dokumen Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah no 527 tahun 2019 dijelaskan bahwa visa haji adalah izin tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang pada Kantor Perwakilan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di Indonesia yang memuat persetujuan untuk masuk dan melakukan perjalanan ibadah haji ke wilayah Kerajaan Arab Saudi.

Dalam melakukan perjalanan haji, peserta harus memiliki dua dokumen. Selain visa, jemaah juga wajib memiliki paspor. Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antarnegara

Jenis-jenis Visa Haji

Jenis visa haji ada tiga, yaitu visa haji reguler, visa haji ONH Plus, dan visa haji furoda.

1. Visa Haji Reguler

Visa haji reguler adalah visa untuk jemaah haji reguler yang diajukan lewat Kementerian Agama kemudian dilanjutkan ke Kedutaan Besar Arab Saudi. Masa tunggu haji reguler bisa sampai puluhan tahun.

2. Visa Haji ONH Plus

Visa haji ONH Plus ini untuk jemaah haji melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dari Pemerintah Indonesia. Visa ini mempunyai masa tunggu antara 5-7 tahun. Biayanya bisa 4 kali lebih mahal dari reguler.

3. Visa Haji Furoda

Visa haji furoda adalah visa resmi untuk jemaah undangan dari pemerintah Arab Saudi tanpa kerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Haji furoda bisa langsung berangkat tanpa menunggu lama. Tapi masa terbit visa paling lambat bisa mencapai 7 hingga 10 hari sebelum wukuf Haji.

Cara Input Biometrik Via Aplikasi Saudi Visa Bio

Dilansir dari laman Kemenag, mulai tahun 2023 ini, pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menyepakati penggunaan aplikasi Saudi Visa Bio untuk melakukan perekaman biometrik. Aplikasi ini bisa diunduh di di Play Store dan App Store.

  1. Unduh dan install aplikasi Saudi Visa Bio, lalu buka aplikasi.
  2. Klik ikon di pojok kanan atas, lalu pilih bahasa. Kamu bisa pilih Indonesia.
  3. Pilih ‘Mulai Pendaftaran Mandiri’.
  4. Perhatikan syarat-syarat yang tercantum, lalu pilih ‘Lanjutkan’.
  5. Baca syarat dan ketentuan, lalu beri tanda centang, pilih ‘Mulai Pendaftaran Mandiri’.
  6. Masukkan alamat email, lalu pilih ‘Kirim Email’.
  7. Cek email Anda lalu klik link untuk melakukan verifikasi.
  8. Klik ‘Pindai Paspor’ dan mulai scan paspor Anda, lalu pilih ‘Lanjutkan’.
  9. Cek kembali data paspor, sesuaikan jika ada yang berbeda. Klik ‘Lanjutkan’.
  10. Pada kolom Kedutaan Besar, pilih ‘Indonesia/Jakarta’.
  11. Pada bagian Visa Sebelumnya, pilih ‘Tidak’ jika belum pernah memiliki visa. Pilih ‘Ya’ jika sudah pernah.
  12. Klik ‘Mulai Tangkapan Wajah’ untuk memulai scan wajah.
  13. Selanjutnya untuk memulai scan sidik jari, pilih ‘Mulai Pemindaian Sidik Jari’. Gunakan jempol kiri dan tempatkan pada area scan sampai selesai.
  14. Lanjutkan pemindaian sidik jari empat jari tangan kiri. Kemudian lanjutkan jempol kanan, lalu empat jari kanan.
  15. Terakhir lakukan pemindaian sidik jari pada 10 jari. Tunggu hingga selesai.
  16. Konfirmasi data Anda. Jika sudah, beri centang dan ‘Lanjutkan’.
  17. Proses selesai. Data telah dikirim dan Anda juga akan mendapatkan email untuk konfirmasi hasil biometrik.

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai apa itu visa haji, lengkap dengan jenis-jenisnya, serta bagaimana cara melakukan perekaman biometrik menggunakan aplikasi Saudi Visa Bio. Semoga bermanfaat.

Pencarian Tiket Murah

 

Tanpa Stiker GACA Izinkan WNI Terbang ke Saudi dengan Tiga Visa

Mutiarahaji.Com | Rabu, 03/06/2023

Mulai 1 Mei 2023, GACA Izinkan WNI Terbang ke Saudi dengan Tiga Visa Ini Meski Tanpa Stiker

General Authority of Civil Aviation (GACA) telah menerbitkan surat pemberitahuan kepada seluruh maskapai agar mengizinkan Warga Negara Indonesia (WNI) pemegang tiga jenis visa ini (visa kerja, kunjungan, dan tinggal) terbang ke Arab Saudi meski tanpa stiker yang tertempel di paspor mereka.

Dalam surat pemberitahuan itu, GACA menyatakan bahwa mulai 1 Mei 2023, visa kerja, kunjungan dan tingga sudah berbentuk elektronik, dan Airlines tidak boleh menolak penumpang dengan jenis visa tersebut.

Airlines tetap dapat melakukan verifikasi dan validasi melalui QR Code yang tertera di pada lembaran A4 di dalam visa elektronik penumpang,” tulis GACA dalam suratnya.

GACA juga menekankan, meski mulai Mei mendatang sudah tersedia visa kerja, kunjungan, dan tinggal elektronik, namun itu tidak membuat visa stiker menjadi tidak berlaku lagi.

Selain bagi WNI, ketentuan ini juga berlaku bagi penumpang asal Uni Emirat Arab (UEA), Jordania, Mesir, India, Filipina, dan Bangladesh.

Bandara Kertajati Mulai Penuhi Syarat GACA Arab Saudi

 

Jl. Peta (INMAS Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah)

General Authority Civil Aviation (GACA) Arab Saudi atau yang lebih dikenal dengan Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi memiliki tanggung jawab atas regulasi transportasi udara dan implementasi regulasi udara, standar keselamatan udara, dan kelaikan udara. BIJB Kertajati yang sudah ditetapkan sebagai Bandara Pemberangkatan Jemaah Haji diwajibkan untuk menenuhi syarat standar GACA tersebut.

Untuk pembahasannya, Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat melalui Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah melaksanakan Kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan pelaksanaan Akselerasi Persyaratan GACA, Selasa (18/8), di Harris Hotel and Conventions Festival Citylink, Bandung.

Dirjen PHU Kemenag RI, Nizar, yang diundang menjadi keynote speaker menegaskan bahwa untuk memenuhi persyaratan GACA ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.

Diantara persyaratan tersebut adalah menambah keamanan dibandara baik dari segi fasilitasnya dan petugas keamanannya. Hal ini sebaiknya berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI,” tuturnya.

Kemudian, lanjutnya, penyediaan pintu khusus untuk jemaah haji baik itu pintu masuk dan pintu keluar., serta gerbang khusus untuk bus Jemaah haji.

Menyediakan jalur bagasi khusus untuk koper Jemaah haji, sehingga nanti koper Jemaah haji dapat langsung dimuat di pesawat,” tuturnya.

Tidak hanya Bandara Kertajati yang perlu dipersiapkan, Nizar, juga meminta Asrama Haji Bekasi juga dapat mempersiapkan hal-hal yang mendukung kelancaran proses boarding Jemaah haji.

Hal terakhir yang perlu diperhatikan, apabila tahun depan Pandemi ini masih berlangsung maka harus ada pengecekkan kesehatan Jemaah haji untuk keterangan bebas Covid-19. Hal ini perlu dilakukan untuk keselamatan bersama,” terangnya.

Ia berharap penyelenggaraan ibadah haji tahun depan sudah terbebas dari pandemic Covid-19 sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan Jemaah haji pun dapat beribadah dengan aman dan nyaman.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Barat, Adib, yang pada kesempatannya juga sangat berbangga dengan disahkannya BIJB Kertajati menjadi bandara pemberangkatan Jemaah haji. Tidak hanya itu saja, Adib, juga bersyukur saat ini sedang berlangsung pembangunan Asrama Haji Indramayu.

Jumlah Jemaah haji Jawa Barat merupakan yang terbanyak dari seluruh provinsi, maka dengan adanya BIJB Kertajati dan Asrama Haji Indramayu akan dapat meningkatkan pelayanan Jemaah haji,” tutur Adib.

Tidak hanya Jemaah haji saja yang diuntungkan dengan kondisi ini, Adib, menilai Jemaah umrah Jawa Barat yang setiap bulannya tidak kurang dari 26.000 jemaah juga dapat terlayani dengan baik.

Maka dari itu, Alasan menjadikan BIJB Kertajati menjadi bandara pemberangkatan Jemaah haji dan dibangunnya Asrama Haji Indramayu sudahlah sangat tepat, karena hal ini juga sesuai dengan realisasi program strategis nasional dan mendukung sektor perekonomian Jawa Barat,” jelasnya.

Sesuai yang dilaporkan oleh Kepala Bidang PHU, Ajam Mustajam, bahwa kegiatan yang dilaksanakan saat ini merupakan pembahasan pemenuhan persyaratan GACA Arab Saudi.

Peserta yang diundang pada rapat ini berasalah dari Kementerian Agama Jawa Barat bahkan 3 Kepala Kankemenag Kab/kota yaitu Kab. Cirebon, Kab. Indramayu, dan Kab. Majalengka hadir pada kegiatan ini,” tutur Ajam.

Tidak hanya dari Kementerian Agama, lanjutnya, peserta juga berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial, Barnas Adjidin, Direktur BIJB Kertajati dan jajarannya yang menjadi inti pembahasan, KKP II Kota Bandung, Dinas Perhubungan Jawa Barat, dan unsur keamanan yaitu kepolisian dan TNI.

Pada kesempatannya juga, Ajam, menjelaskan mengenai persiapan pemberangkatan Jemaah haji untuk tahun yang akan datang, salah satunya adalah pembangunan Asrama Haji Indramayu yang direncanakan tahun depan sudah dapat digunakan.

Kontributor: Novam Scorpiantrien

Pelunasan Tahap II Dibuka, 13.181 Jemaah Haji Khusus Lunasi Biaya Haji

Mutiarahaji.com | Jakarta (Kemenag) — Pelunasan biaya bagi jemaah haji khusus untuk tahap pertama telah berlangsung pada 21 – 27 Maret 2023. Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Nur Arifin, mengatakan bahwa ada 13.181 jemaah haji khusus yang telah melakukan pelunasan.

Kuota jemaah haji khusus tahun ini kembali normal, 17.680 jemaah. Kuota ini terdiri atas 16.305 kuota jemaah haji khusus dan 1.375 kuota petugas haji khusus. Kuota jemaah haji khusus dibagi dua, 7.390 jemaah lunas tunda dan 8.915 jemaah alokasi (kuota) tahun berjalan.

Sampai penutupan pelunasan tahap pertama, ada 13.181 jemaah haji khusus yang sudah melunasi. Artinya, pelunasan sudah mencapai 80,84%,” terang Nur Arifin usai bertemu para Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Ibadah Haji Khusus di Jakarta, Minggu (2/4/2023).

Hadir, Farid Aljawi dari AMPHURI, M. Iqbal dari ASPHURINDO, Bambang dari GAPHURA, Hidayat dari KESTHURI, Dhobit dari AMPUH, Hudallah dari ASPHURI, Ikhsan dari SAPUHI, Iyan Ropiyanto dari MUTIARA HAJI, serta Firman dari HIMPUH.

Masih ada 3.124 jemaah yang belum melakukan pelunasan. Menurut Nur Arifin, pihaknya akan membuka pelunasan tahap kedua pada 5 – 10 April 2023.

Kepada para Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), Nur Arifin mengingatkan agar melakukan pengecekan dan pemeriksanaan kembali seluruh dokumen kelengkapan jemaah haji khusus yang akan berangkat tahun ini. Arifin berharap pelunasan tahap ke-2 berjalan lancar, cepat, dan tuntas sehingga seluruh kuota yang tersedia terserap habis.

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 130 Tahun 2023 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Konfirmasi dan Pembayaran Setoran Lunas Biaya Perjalanan Ibadah Khusus, serta Pengurusan Dokumen Haji Khusus Tahun 1444H/2023M, pengisian kuota tahap kedua dialokasikan untuk:

1. Jemaah Haji Khusus yang saat konfirmasi dan pelunasan tahap pertama mengalami kegagalan sistem;

2. Pendamping Jemaah Haji Khusus lanjut usia;

3. Jemaah Haji Khusus yang terpisah dari mahram atau keluarga;

4. Jemaah Haji Khusus penyandang disabilitas yang telah memiliki Nomor Porsi dalam jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 13 Februari 2023 dan pendampingnya; dan

5. Jemaah Haji Khusus pada urutan berikutnya yang telah memiliki Nomor Porsi dalam jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 13 Februari 2023.

Manfaatkan sebaik mungkin waktu pelunasan tahap kedua, agar tidak ada porsi yang tersisa” ujar Nur Arifin yang juga Doktor alumni UIN Sunan Ampel Surabaya.

Kasubdit Perizinan, Akreditasi dan Bina PIHK, Rizky Fisa Abadi, menambahkan, sesuai prosedur pengisian sisa kuota tahap kedua, PIHK harus mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah c.q Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus. Permohonan itu harus disertai dengan lampiran surat keterangan dari BPS Bipih Khusus untuk yang mengalami kegagalan sistem dan melampirkan bukti yang sah bagi pendamping lansia, disabilitas, maupun penggabungan mahram/keluarga terpisah.

Tanpa ada surat pengajuan usulan kepada kami, porsi jemaah yang tidak konfirmasi atau melakukan pelunasan pada tahap ke satu, akan menjadi kuota nasional lagi. Sehingga bisa diisi oleh nomor porsi berikutnya, walau beda PIHK!” pungkasnya. (znx)


Editor: Moh Khoeron
Fotografer: Istimewa

Beli Tiket SV, Dapat Visa Langsung

Beli Tiket Saudia, Langsung Dapat Visa

Mutiarahaji.com | Cilembu, 20/01/2023.

Ini tentu kabar menarik. Datangnya dari Saudia Airlines. Maskapai favorit jamaah umrah dari berbagai negara. Tak terkecuali Indonesia. Kabar terbarunya soal layanan visa yang dibundling dengan tiket pesawat. Jadi, membeli tiket pesawat bakal dikasih visa.

Juru bicara Saudia Airlines, Abdullah Al-Sahrani mangatakan layanan penerbitan visa turis ini diberikan tanpa biaya ketika seseorang membeli tiket pesawat. “Tanpa biaya sama sekali,” kata Al-Sahrani kepada Okaz, media ternama di jazirah Arab.

Visa ini dapat digunakan untuk wisata ke berbagai kota di Saudi dan juga umrah. Jangka waktunya singkat: tidak lebih dari empat hari.

Bagi sebagian kalangan, kabar ini tentu menarik. Para pebisnis yang punya sedikit waktu pasti melirik layanan terbaru ini. Umrah tak perlu 10 hari, 15 hari, apalagi 30 hari.

Cukup 4 hari sesuai dengan jangka waktu berlakunya visa. Berangkat pun bisa sendiri. Soal bagaimana umrah nanti, itu bisa dijawab karena bisa minta mutawif freelance jadi pendamping.

BACA : Masa Berlaku Passport 10 tahun

Al-Sahrani mengatakan layanan penerbitan visa ketika membeli tiket mulai dikenalkan karena infrastruktur digital sudah memungkinkan untuk layanan ini semua. Semua serba digital yang dilakukan hanya melalui ponsel dalam genggaman.

BACA : Cara mendapatkan Tiket SV dengan harga terbaik 

Layanan ini melibatkan banyak pihak di Saudi antara lain Kementerian Luar Negeri, Dalam Negeri, Haji dan Umrah, dan Layanan Haji.

“Layanan ini akan kita resmikan dalam beberapa hari ke depan,” kata Al-Sahrani kepada Okaz pada 17 Januari 2023.

Tentu ini menarik dan kita tunggu implementasi di lapangan. Tapi, bagi operator umrah di Indonesia, ini tantangan sekaligus peluang. Lagi-lagi yang masuk ke ranah digital akan terus menemukan peluang baru.

By amna

Menteri Haji dan Umrah Dr Tawfiq Al-Rabiah : “Tidak ada Batasan Jumlah Haji di Tahun ini”

Pres Rilis oleh Layanan Pengaduan dan Pengawasan Asosiasi Mutiara Haji

Mutiarahaji.com|Makkah al Mukaramah.

Menteri Haji dan Umrah Dr Tawfiq Al-Rabiah mengumumkan jumlah jemaah akan kembali seperti sebelum pandemi Corona, tanpa batasan usia.

Dia juga mengumumkan pengurangan biaya asuransi untuk jemaah haji dari 235 menjadi 88 riyal, perkiraan tarif 63%, mulai besok, Selasa, dan pengurangan biaya asuransi untuk jemaah haji dari 109 menjadi 29 riyal, tarif sebesar 73%.

Ini terjadi selama peluncuran Konferensi dan Pameran Layanan Haji dan Umrah “Hajj Expo“, yang disponsori oleh Pangeran Khaled Al-Faisal, Gubernur Wilayah Makkah Al-Mukarramah, dan dengan partisipasi delegasi internasional dari lebih dari 60 negara dari seluruh penjuru Dunia.

Menteri Haji dan Umrah menyatakan bahwa akan memungkinkan untuk mengontrak misi haji dengan perusahaan berlisensi mana pun untuk memenuhi persyaratan jamaah dan meningkatkan daya saing, selama tahun berjalan 2023. Al-Rabeeah menegaskan bahwa pemerintah Kerajaan telah memberikan paket besar proyek untuk melayani tamu ar- Rahman, termasuk perluasan Masjidil Haram di Mekkah dengan biaya melebihi 200 miliar riyal, pembangunan kereta api yang menghubungkan Makkah dan Madinah dengan biaya 64 miliar riyal, dan pengembangan Bandara King Abdulaziz di Jeddah dengan biaya lebih dari 40 miliar riyal.

Dia menambahkan, “Kami sedang mengerjakan pengembangan lebih dari 100 situs sejarah di Makkah Al-Mukarramah dan Al-Madinah Al-Munawwarah, dan lebih dari 20 pameran yang mendokumentasikan biografi Nabi, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian.”

أعلن وزير الحج والعمرة الدكتور توفيق الربيعة عودة أعداد الحجاج إلى ما كانت عليه قبل جائحة كورونا دون أي قيود على العمر.

كما أعلن تخفيض تكلفة التأمين على المعتمرين من 235 إلى 88 ريالا بنسبة تقدر بـ 63% اعتبارا من غد الثلاثاء، وتخفيض تكلفة التأمين على حجاج بيت الله من 109 إلى 29 ريالا بنسبة 73%.

جاء ذلك خلال انطلاق مؤتمر ومعرض خدمات الحج والعمرة “إكسبو الحج”، برعاية أمير منطقة مكة المكرمة الأمير خالد الفيصل، وبمشاركة وفود دولية من أكثر من 60 دولة من جميع أنحاء العالم.

وأفاد وزير الحج والعمرة أنه ستتم إتاحة تعاقد بعثات الحج مع أي شركة مرخصة لتحقيق متطلبات الحجاج وتعزيز التنافسية، وذلك خلال العام الجاري 2023.

وأكد الربيعة أن حكومة المملكة قدمت حزمة من المشروعات الهائلة لخدمة ضيوف الرحمن، حيث شملت توسعة الحرم المكي الشريف بتكلفة تتجاوز أكثر من 200 مليار ريال، وإنشاء قطار يربط بين مكة المكرمة والمدينة المنورة بتكلفة تصل إلى 64 مليار ريال، وتطوير مطار الملك عبدالعزيز في جدة بتكلفة تتجاوز 40 مليار ريال.

وأضاف، “نعمل على تطوير أكثر من 100 موقع تاريخي في مكة المكرمة والمدينة المنورة، وأكثر من 20 معرضا يوثق سيرة النبي صلى الله عليه وسلم”.

Masjidil Aqsha, Masjid Suci Kaum Muslimin

Masjidil Aqsha, Masjid Suci Kaum Muslimin

Part 6

Perjalanan panjang akhirnya sampai di Tujuan utama, setelah menempuh perjalanan dari Pasuruan – Jakarta – Oman – Yordania hingga Palestina.

Berawal dari obrolan ringan dengan Pak Gumi, owner travel Safar Mulia. Awalnya beliau menawarkan untuk bimbing umroh, karena terbentur dengan jadwal belajar di Universitas Islam Madinah maka belum bisa, kecuali waktu-waktu libur, semisal Akhir Ramadhan, liburan semester dan lainnya.

Penawaran untuk bimbing umroh dari beberapa travel lainnya sangat banyak sekali, namun kita berusaha komitmen untuk fokus belajar karena amanah visa kami adalah visa belajar, kecuali hari-hari libur sebagaimana yang kami tuturkan.

Hingga akhirnya beliau menawarkan untuk berangkat ke Masjidil Aqsha pada saat kami sedang liburan semester di Indonesia, tanpa paket umroh. Tanpa pikir panjang untuk bilang iya, karena itulah impian seorang yang beriman, yaitu bisa mengunjungi masjid-masjid yang memiliki keutamaan di dalamnya. Dua masjid di Saudi Arabia (Makkah dan Madinah) sudah sering kami kunjungi dengan izin Allah. Adapun Masjidil Aqsha belum pernah.

Poster sudah dibuat oleh team Safar Mulia plus harga paketnya, rute perjalanan juga sudah dibuat, dan sudah kami share di media sosial yang kami punya, tinggal bertawakkal kepada Allah.

Waktu sangat mepet sekali untuk promosi, hanya satu bulan setelah hari raya Idhul Fitri. Karena visa Isra** harus dibuat 45 hari sebelum keberangkatan.

Satu persatu ada yang daftar, itulah yang namanya rezeki. Asalkan mau berbuat pasti ada jalannya. Hingga terkumpul 9 orang yang fix untuk berangkat. Sebenarnya masih ada lagi yang ingin daftar, namun batas waktu sudah habis, pihak travel tidak mau ambil resiko.

Rencana berangkat adalah awal Agustus, namun setelah mempertimbangkan banyak hal, termasuk harga tiket dan maskapai. Maka dimajukan menjadi akhir Juli.

Beberapa hari sebelum keberangkatan, visa Isra** sudah keluar, itu tandanya kami jadi berangkat di waktu yang sudah ditentukan sesuai tanggal tiket yang dibeli.

Setelah melewati perbatasan, maka kota yang pertama kali kami lewati adalah Jericho/Arihah, sebuah kota yang subur sekali, di antaranya menghasilkan kurma yang sangat terkenal, salah satunya yaitu Kurma Majol. Ukuran kurmanya besar dan teksturnya empuk.

Tour guide kami yaitu Mr. Walid salah seorang Muslim yang berkewarganegaraan Isr**l berdarah Arab ini langsung mengucapkan salam dan selamat datang.

Kemudian beliau berkata: marhaban bikum biardhi filastin maafih Israel.. La’natullah alal yahud (selamat datang di negeri Palestina bukan Isr**l, Semoga Allah melaknat yahudi).

Dalam perjalanan Mr. Walid bercerita dan menjelaskan ke kami beberapa hal tentang Palestina, dan berulang kali kami mendengar doa laknat terhadap yahudi dari lisan beliau.

Sebelum masuk Yarussalem, Mr. Walid menawarkan untuk melihat makam Nabi Musa, yang akan kami lewati. Maka kami pun turun sejenak untuk memberi edukasi kepada rombongan.

Disebutkan dalam Shahih Muslim, bahwa Nabi Muhammad salallahu alaihissalam pernah melewati makam Nabi Musa dan beliau melihat Nabi Musa sedang sholat di dalam kuburnya (ini salah satu adalah Mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad).

Namun, Nabi Muhammad tidak memberi tahu kuburan Nabi Musa secara detail, apa hikmahnya?

Para ulama mengatakan, di antaranya Imam Qurtuby dalam Kitab beliau Al-Mufhim :
ولعل ذلك لئلا يعبد ، والله أعلم ”
” Agar tidak dijadikan tempat ibadah (untuk disembah) wallahu a’lam”

Di antara hal yang sangat miris yang kita lihat di beberapa negeri Timur Tengah, banyak sekali kuburan-kuburan ditinggikan dan dijadikan sebagai masjid. Hal ini juga terjadi di negeri kita tercinta. Allahul Mustaan

Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
أَلاَ وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ أَلاَ فَلاَ تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ إِنِّى أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ
“Ingatlah bahwa orang sebelum kalian, mereka telah menjadikan kubur nabi dan orang sholeh mereka sebagai masjid. Ingatlah, janganlah jadikan kubur menjadi masjid. Sungguh aku benar-benar melarang dari yang demikian” (HR. Muslim ).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى ، اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسْجِدًا

“Allah melaknat orang Yahudi dan Nashrani di mana mereka menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Jabir, ia berkata,
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari memberi semen pada kubur, duduk di atas kubur dan memberi bangunan di atas kubur.” (HR. Muslim)

Matan yang cukup terkenal di kalangan Syafi’iyah yaitu matan Abi Syuja’ (matan Taqrib) disebutkan di dalamnya,

ويسطح القبر ولا يبني عليه ولا يجصص

“Kubur itu mesti diratakan, kubur tidak boleh dibangun bangunan di atasnya dan tidak boleh kubur tersebut diberi kapur (semen).”

Mirisnya lagi kuburan dijadikan tempat cari uang, dengan dalih wisata religi. Padahal banyak sekali menjadi sarana-sarana kesyirikan. Naudzubillah min dzalik

Kisah wafatnya Nabi Musa itu unik sekali,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang wafatnya Nabi Musa ‘alaihis salam sebagai berikut:

جَاءَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ. فَقَالَ لَهُ: أَجِبْ رَبَّكَ قَالَ فَلَطَمَ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ عَيْنَ مَلَكِ الْمَوْتِ فَفَقَأَهَا، قَالَ فَرَجَعَ الْمَلَكُ إِلَى اللهِ تَعَالَى فَقَالَ: إِنَّكَ أَرْسَلْتَنِي إِلَى عَبْدٍ لَكَ لَا يُرِيدُ الْمَوْتَ، وَقَدْ فَقَأَ عَيْنِي، قَالَ فَرَدَّ اللهُ إِلَيْهِ عَيْنَهُ وَقَالَ: ارْجِعْ إِلَى عَبْدِي فَقُلْ: الْحَيَاةَ تُرِيدُ؟ فَإِنْ كُنْتَ تُرِيدُ الْحَيَاةَ فَضَعْ يَدَكَ عَلَى مَتْنِ ثَوْرٍ، فَمَا تَوَارَتْ يَدُكَ مِنْ شَعْرَةٍ، فَإِنَّكَ تَعِيشُ بِهَا سَنَةً، قَالَ: ثُمَّ مَهْ؟ قَالَ: ثُمَّ تَمُوتُ، قَالَ: فَالْآنَ مِنْ قَرِيبٍ، رَبِّ أَمِتْنِي مِنَ الْأَرْضِ الْمُقَدَّسَةِ، رَمْيَةً بِحَجَرٍ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَاللهِ لَوْ أَنِّي عِنْدَهُ لَأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إِلَى جَانِبِ الطَّرِيقِ، عِنْدَ الْكَثِيبِ الْأَحْمَرِ»

“Malaikat maut datang kepada Nabi Musa ‘alaihis salam, lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Penuhilah (panggilan) Tuhanmu.” Maka Nabi Musa segera memukul mata malaikat maut dan mencoloknya, kemudian malaikat itu kembali kepada Allah Ta’ala dan berkata, “Engkau mengirimku kepada seorang hamba yang tidak mau mati.” Dan ia telah mencolok mataku, lalu Allah mengembalikan matanya dan berfirman, “Kembalilah kepada hamba-Ku dan katakan, “Apakah engkau ingin hidup?” Jika engkau ingin hidup, maka letakkanlah tanganmu di atas punggung sapi, maka hidupmu sampai waktu sebanyak bulu yang tertutup tanganmu. Engkau masih dapat hidup setahun.” Kemudian Musa berkata, “Selanjutnya apa?” Allah berfirman, “Selanjutnya engkau mati.” Musa berkata, “Kalau begitu sekaranglah segera.” Wahai Tuhanku, matikanlah aku di dekat negeri yang suci yang jaraknya sejauh lemparan batu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi Allah, kalau sekiranya aku berada dekat sana, tentu aku akan memberitahukan kalian kuburnya di pinggir jalan, di dekat bukit pasir merah.” (HR. Muslim)

Kami melanjutkan perjalanan menuju penginapan di sekitaran Masjidil Aqsha. Check in dan sekaligus makan malam. Ketika itu waktu magrib sudah masuk.

Kami sepakat dengan rombongan untuk melepas lelah sejenak di hotel setelah melakukan perjalanan cukup jauh, sehingga kita berangkat ke Masjidil Aqsha sesaat sebelum adzan Isya’ saja, niat jama’ ta’khir (ada beberapa opsi, yaitu kita sholat magrib dahulu setelah adzan isya, lalu ikut jamaah isya bersama imam di Masjidil Aqsha, atau kita ikut jamaah isya bersama imam dengan niat magrib lalu sholat isya di qosor dua rokaat atau sholat isya’ ikut imam setelah itu sholat magrib, tentu pilihan ketiga ini tidak disarankan, hanya dalam kondisi tertentu saja).

Berjalan kaki ke Masjid butuh waktu sekitar 10 menit. Melewati benteng dan rumah-rumah penduduk, cukup gelap. Di beberapa titik dijaga tentara Isr**l, gemes dan dongkol setiap melihat mereka. Banyak sekali darah kaum muslimin dan kehormatan kaum muslimah yang mereka renggut.

Rasanya senang sekali, bisa merasakan ziarah ke Masjidil Aqsha, nikmat yang begitu mendalam.

Tulisan berikutnya tentang beberapa fakta tentang Masjidil Aqsha

Bersambung….

✍️Abu Yusuf Akhmad Ja’far, Lc